Halaman

Selasa, 06 November 2012

Bagaimana Mengasuh Anak Perempuan?
 
Asuh anak perempuan Anda menjadi sosok yang lembut, tapi kuat dan mandiri. Dan pahami cara pandang anak peremupan, agar Anda lebih mudah melihat perilaku anak perempuan.

Peduli dan dipedulikan. Anak perempuan tak sesederhana anak laki-laki. Mereka punya cara pandang berbeda! Bila sekarang Anda punya anak perempuan lebih baik lakukan ini:
  • Berhenti membandingkannya dengan anak laki-laki.
  • Berpikir dari sudut pandang anak perempuan.
  • Kurangi keyakinan bahwa laki-laki dan perempuan sama, bahwa maskulin lebih ketimbang feminin.
Cara pandang anak perempuan:
  • Memandang dunia sebagi “hubungan.” Ketimbang mengusahakan kemandirian, anak permepuan menciptakan hubungan timbale-balik, saling ketergantungan yang setara (take anda give).
  • Harga dirinya dipertinggi dengan mengetahui bahwa ia adalah bagian dari sebuah relasi, dan bisa memelihara relasi itu dengan baik.
  • Anak perempuan memandang hubungan sebagai dasar perilaku. Tindakannya ditujukan untuk memelihara hubungannya dengan orang lain.
  • Anak perempuan selalu mencari cara untuk menggunakan kekuatannya bersama orang lain, ketimbang melampui kekuatan orang lain.
Dengan memahami cara pandang anak perempuan, Anda akan lebih mudah melihat perilaku anak perempuan dari pemahan bahwa ia perlu menjaga hubungan, dan selalu mencari cara untuk peduli dan dipedulikan.

Kembangkan potensi khas. Orang tua ingin akan perempuan yang pintar dan mandiri, kembangkan kekuatan dna potensinya dengan melihat fakta ini:
  • Anak perempuan merasa dicintai dan dihargai bila ditolong. Walau demikian, Anda tetap harus mengembangkan kemandiriannya sedini mungkin.
  • Anak perempuan bisa melakukan beberapa hal dalam satu waktu tanpa mengabaikan hal lain. Jangan marahi, bila puteri Anda tetap asyik menggunting padahal ia sedang diajak bicara.
  • Anak perempuan cenderung bekerja sama, tidak bersaing. Kembangkan keinginan untuk bersaing karena persaingan bukan kejahatan. Sertakan dalam berbagai lomba dan ajarkan menerima kekalahan tanpa merasa terpuruk dan menerima kemenangan dengan bangga.
  • Ajak perempuan menggunakan lidah untuk bertengkar. Jelaskan padanya, bahwa ketajaman mulut bisa lebih menyakitkan ketimbang tendangan atau tonjokan, jadi, tak peril bertengkar dan mengolok-olok.






Ini Lo, 8 Cara Agar Anak Mandiri

 
 
Anak perlu belajar mandiri sejak kecil
Mempunyai anak mandiri, siapa yang tak ingin? Anak yang mandiri, artinya dia bisa melayani kebutuhan sendiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Untuk membentuk anak menjadi mandiri, bukanlah hal sulit, asal Anda telaten dn konsisten. Berikut ini kiat membentuk anak mandiri:

1. Awali dengan keterampilan mengurus diri sendiri. Mulai dari makan, menggosok gigi, dan memakai baju sendiri.

2. Berilah waktu untuk bermain bebas di mana mereka bisa mengembangkan idenya sendiri, sekaligus belajar menghibur dan menyibukkan diri sendiri.

3. Bertambah besar, mereka bisa membantu tugas rumah tangga seperti menyiram tanaman atau membuang sampah.

4. Bila semua berlangsung dengan baik, mereka sebaiknya dibiarkan mengatur waktunya sendiri dalam urusan sekolah dan pergaulannya. Orangtua hanya ikut campur bila mereka merasa sang anak melen ceng dari jalurnya.

5. Anak-anak harus diberi tanggung jawab dan dimintai pertanggungjawabannya bila mereka tak memenuhi tugasnya. Ini akan memberi perasaan penting dan mereka akan merasa bahwa orang tua mereka memercayai mereka melakukan tugas itu.

6. Kondisi badan yang fit dan kuat adalah bagian penting dari perasaan kompeten dan mandiri. Anak harus didorong melakukan olahraga dan kegiatan di alam terbuka.

7. Izinkan anak menentukan tujuannya sendiri, kecuali bila Anda merasa mereka memilih jalan mudah sementara Anda tahu benar kemampuan mereka jauh lebih tinggi.

8. Ingatlah selalu, Anda tak akan selalu berada di samping mereka, melindungi mereka saat meng hadapi cobaan dalam hidup mereka. Yang terbaik bantulah mereka menjadi orang yang mandiri.

Sabtu, 03 November 2012

Awas! Minum Susu Botol Dapat Menyebabkan Infeksi Telinga pada Anak


Bila anak Anda mengeluhkan pendengarannya berkurang atau telinganya terasa penuh, hati-hati! Mungkin saja anak Anda sedang mengalami infeksi telinga tengah. Pada balita, gejala infeksi telinga ditunjukkan oleh kebiasaan menarik-narik atau memegang-megang telinga. Namun, terlepas dari gejala di atas, infeksi telinga bisa saja tidak menunjukkan tanda-tanda apapun.
Telinga kita terdiri dari tiga bagian yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian tengah telinga adalah bagian yang terletak tepat di belakang gendang telinga kita. Pada telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang berguna untuk mengtransmisikan suara dan saluran eustachius yang menghubungkan ruang tengah dengan daerah di belakang hidung.
Infeksi telinga disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah penggunaan dot yang tidak benar. Dot yang baik seharusnya bekerja menyerupai fungsi puting ibu di mana air yang keluar tergantung pada anak yang sedang menyusu. Saat anak menyedot, susu yang keluar akan ditelan oleh anak. Sedangkan pada saat anak berhenti menyedot, susu tidak akan keluar.
Bila dot kurang baik, masalah muncul jika susu tetap keluar walaupun anak tidak menyedot, misalnya karena tertidur. Di sisi lain, saat anak tidur otot-ototnya menjadi rileks, termasuk otot yang menyusun saluran eustachius sehingga saluran tersebut terbuka. Nah, susu yang tetap keluar tadi bisa-bisa bukannya tertelan, namun masuk ke dalam saluran eustachius dan  memenuhi rongga pada telinga tengah. Hal ini mungkin terjadi, apalagi pada anak yang menyusu botol dalam keadaan berbaring.
Cairan yang terkumpul di telinga tengah kemudian dapat menjadi media infeksi bakteri. Selain itu, adanya cairan di belakang gendang telinga akan mengganggu proses transmisi suara. Akibatnya, anak menjadi sulit mendengar. Fungsi telinga dapat kembali normal apabila cairan tersebut dibuang.
Sebagai pencegahan, jangan biasakan anak untuk minum susu botol sambil berbaring. Lebih baik lagi bila pemakaian dot dihentikan sedini mungkin. Bila memang harus menggunakan botol, gunakan dot yang bekerja menyerupai puting ibu di mana susu hanya akan keluar bila anak menyedot. Selain itu, posisikan balita seperti saat ibu memberikan ASI secara langsung.
Penting bagi para ibu untuk menjaga kesehatan telinga anak mengingat anak-anak rentan sekali terhadap penyakit. Gangguan apapun pada fungsi telinga dapat memengaruhi proses belajar anak, apalagi untuk anak usia sekolah. Bila dibiarkan, infeksi telinga dapat menyebabkan anak menderita tuli permanen. Bila ibu mencurigai adanya masalah telinga pada anak, segera periksakan ke dokter THT terdekat.