Halaman

Minggu, 11 Maret 2012

Bayi Prematur Sesak Napas, Obatnya Adalah Suara Ibu


img
Jakarta, Karena fungsi organnya belum benar-benar matang, bayi prematur rentan mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk sesak napas. Meski tetap butuh perawatan intensif, kondisi seperti ini bisa diredakan dengan memperdengarkan suara ibu.

Sebuah penelitian di Bringham Woman's Hospital menunjukkan, Maternal Sound Stimulation (MSS) atau stimulasi suara ibu cukup efektif mengatasi berbagai masalah pada bayi prematur. Selain sesak napas, masalah lainnya antara lain denyut jantung menurun atau bradikardi.

Bayi prematur memang rentan mengalami masalah jantung dan pernapasan atau kardiorespiratori karena fungsi organnya belum benar-benar matang. Selama masih belum kuat betul, bayi prematur biasanya dimasukkan inkubator di ruang perawatan intensif.

Namun ketika muncul keluhan-keluhan kardiorespiratori, MSS atau stimulasi suara ibu terbukti ampuh meredakannya. Keluhan-keluhan itu di antaranya adalah apnea atau henti napas secara tiba-tiba yang hanya berlangsung kurang lebih selama 20 detik.

Meski berlangsung singkat, kondisi ini sangat membahayakan nyawa bayi prematur karena fungsi organnya masih sangat lemah. Ketika napas terhenti, maka selama beberapa detik tidak ada suplai oksigen yang masuk sehingga berbagai organ rentan mengalami kerusakan.

Efektivitas suara ibu dalam meredakan keluhan tersebut dibuktikan lewat eksperimen yang melibatkan 14 bayi prematur. Bayi-bayi yang dipakai dalam eksperimen ini lahir sangat prematur, yakni pada rentang usia kehamilan antara 26 hingga 32 pekan.

Terbukti ketika diperdengarkan rekaman suara ibunya secara teratur sebanyak 4 kali sehari, bayi-bayi itu lebih jarang mengalami apnea. Sebagai pembanding, peneliti juga mengamati bayi-bayi lain di ruang perawatan intensif yang tidak mendengar suara ibunya.

"Namun karena baru diteliti pada 14 bayi, maka butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan ada tidanya efek suara ibu bagi kesehatan bayi," tulis para peneliti dalam The Journal of Maternal-Fetal and Neonatal Medicine seperti dikutip dari Healthday, Minggu (11/3/2012).

Tidak ada komentar: